SIDENG ANGKANG

 MOTIVASI GURU

Teaching is more than the presentation of  fact. Teaching is the developmnet of new ways of thinking, a development that reveals it self in increased skill with the problem of  live, in new habit of action in more desirable attitudes, in benefited personality and in an improved character.  

Bagaimana pendapat Anda dengan pernyataan di atas? Sungguh tugas yang luar biasa bagi seorang guru untuk dapat merealisasikan hal tersebut bagi anak didiknya. Karena begitu pentingnya peranan seorang guru maka seorang Kaisar Jepang menanyakan kepada panglima perangnya ada berapa guru yang masih hidup?.  Mungkin juga karena  apresiasi negara Jepang yang tinggi terhadap profesi guru sehingga bangsanya menjadi maju seperti ini. Bagaimana dengan kita? Apakah masih ada semangat untuk berkontribusi pada bangsa dengan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi?! Atau masih berpikiran bahwa hasil kerja harus disesuaikan dengan pendapatan yang diterima setiap bulan? Berbicara motivsi biasanya kita mengoneksikan dengan anak didik. Padahal sebagai guru, terkadang motivasi kita pun Up and Down. Masalah yang bisa menyebabkan turunnya motivasi kerja adalah:
  • perasaan malu karena berprofesi sebagai guru
  • perasaan minder karena tingkat pendidikan yang rendah
  • suasana kerja yang tidak kondusif
  • kesempatan untuk meningkatkan kualitas pribadi yang terbatas
  • niat yang salah
  • perasaan tidak berguna karena memiliki keterampilan yang pas-pasan
  • ketidakpuasan dengan honor yang kecil
  • sulit dan tingginya kualifikasi dalam  sistem perekrutan tenaga pendidik
  • sering menemukan kegagalan dalam menjalankan profesi ini
Tanpa kita sadari, anak didik dapat dengan cepat menilai apakah kita termasuk guru yang profesional atau tidak. Indikatornya adalah melihat semangat guru dalam mengajarkan materi, wawasan dan kemampuan memberikan ulasan, menguasai IT, mampu mengambil keputusan dengan sikap percaya diri dan tepat, dapat memberikan solusi bagi permasalahan anak didik atau lingkungan kerjanya, senang humor,  serta selalu berpenampilan menarik. Guru seperti ini dapat menjadi  inspirastor, motivator, katalisator, fasilitator dan konselor  bagi siswa. Memang saat ini untuk mendapatkan The best teacher perlu dilakukan  standarisasi dan uji kompetensi. Hal ini sangat erat  kaitannya dengan pengembangan dan peningkatan kemampuan guru di era globalisasi. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas maka harus dididik oleh guru unggulan yang berpendidikan tinggi, kreatif, inovatif, melek IT, memiliki manajemen waktu yang efisien dan efektif serta SEJAHTERA. Mengapa kesejahteraaan sangat penting? Seorang guru yang hidupnya sejahtera, tercukupi kebutuhan dasarnya maka Ia tidak akan mudah menduakan profesi gurunya dengan yang lain. Bagaimana caranya agar motivasi itu kembali, kemudian dapat merubah performa kita menjadi guru unggulan?
  • jangan malu mengakui profesi ini terhadap siapapun,
  • hargai nilai kegagalan, karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Anggaplah kegagalan menjadi isyarat kita untuk berubah
  • miliki rasa humor
  • belajar dari pengalaman orang-orang yang sukses
  • bermain musik/mendengarkan musik/lagu atau menonton film untuk mendapatkan inspirasi
  • menjaga kebugaran tubuh dan gaya hidup yang sehat
  • terus belajar untuk menjadi lebih baik setiap saat
  • selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki agar bahagia
  • tingkatkan kemauan dan kemampuan untuk melihat peluang pada profesi yang dijalani
Semoga kita termasuk ke dalam komunitas PAHLAWAN PENDIDIKAN yang menjadi AGEN PERUBAHAN bagi kemajuan anak didik  INDONESIA!.



GURU ADALAH TANTANGAN BERAT

Kalau ada yang mengatakan guru adalah profesi yang tidak ada tantangannya, perlu saya tegaskan itu adalah salah besar. Justru menjadi guru adalah sebuah tantangan berat yang harus dilalui dengan penuh kesabaran dan komitmen yang tinggi. Tapi kenapa ada orang yang mengatakan demikian? Mungkin saja yang mereka lihat adalah beberapa guru yang tidak serius dengan profesinya, yang hanya mementingkan diri dan lalai dengan anak didik. Ada ya guru yang seperti itu? Saya kira tidak perlu saya katakan di sini, tapi yang jelas masih banyak guru-guru kita yang benar-benar peduli dengan kemajuan anak didik dan dirinya sendiri.
Terus apa saja tantangan berat seorang guru?
Ada beberapa hal yang menurut saya ini adalah tantangan berat seorang guru.
1.      Tantangan kompetensi
Menjadi seorang guru tidak hanya sekedar lulusan sarjana pendidikan atau magister pendidikan, tapi lebih dari itu ada kompetensi-kompetensi lain yang juga harus di penuhi. Ada empat kompetensi yang harus dikembangkan yaitu kompetensi profesional, paedagogik, individual dan sosial. Menjalankan empat hal tersebut bukan pekerjaan mudah. Kalau hal ini memang benar-benar dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Jadi jangan pernah berpikir menjadi guru sesuatu yang tidak menantang.
2.      Tantangan perubahan zaman
Kalau zaman dulu, guru menjelaskan dengan papan tulis hitam dan kapur, sekarang sudah menggunakan LCD proyektor dan leptop. Kalau dulu informasi diperoleh dari buku, sekarang informasi bisa diakses lebih luas, melalui media internet. Dulu media pembelajaran yang digunakan cukup sederhana, sekarang sudah cukup canggih. Dulu guru tidak bisa komputer tidak masalah, sekarang rasanya setiap guru wajib bisa.
Beberapa hal diatas adalah perubahan yang kaitannya dengan belajar di sekolah. Belum perubahan yang sifatnya lain seperti gaya hidup siswa, kebutuhan masyarakat, dan masih lagi yang lain. Apakah menurut Anda itu bukan tantangan? Kalau menurut saya itu tantangan ayang berat buat guru. Karena guru dipacu untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman untuk hasil belajar yang terbaik.
3.      Generasi yang bobrok
Coba Anda perhatikan beberapa kejadian akhir-akhir ini di mana banyak kasus-kasus remaja sekolah menguak. Dari tawuran, miras, narkoba, seks bebas dan lain sebagainya. Apakah itu bukan tantangan? Itu adalah tantangan, karena selain orang tua, guru-guru di sekolah sering kali dituding sebagai orang-orang yang tidak becus mengurus  mendidik anak kalau anak-anak didiknya membuat onar atau bikin masalah. Seakan-akan sebagian masyarakat begitu percaya bahwa perilaku buruk anak-anak zaman sekarang diakibatkan karena ketidakmampuan guru dalam mendidik.  Ini tantangan berat. Menghadapi berbagai persoalan anak-anak didik bukan pekerjaan mudah.
4.      Harapan besar masyarakat
Ketika seorang memutuskan menjadi seorang guru, maka sejak saat itu ia telah berkomitmen untuk memikul tanggung jawab kedua dalam mendidik para generasi muda. Mereka meluangkan hampir sebagian besar hidupnya untuk belajar dan mengajar supaya anak didik mereka sukses dalam belajar dan sukses dalam hidup. Bahkan masyarakat percaya bahwa guru-guru di sekolah akan mampu membuat anak-anak mereka menjadi orang sukses. kalau misalnya gagal mereka menghujat kalau gurunya tidak becus mendidik. Apakah hal yang seperti ini mudah? Tidak! Ini sangat sulit buat guru. Guru juga manusia, ia sama dengan orang-orang kebanyakan yang punya masalah, punya kebutuhan. Tapi di lain pihak ia harus menjalankan tugasnya yang menurut saya tugas yang mereka pikul sangat berat.
Keempat hal diatas adalah beberapa tantangan yang menurut saya berat, tentunya masih banyak lagi tantangan-tantangan lain yang tidak saya tuliskan dalam artikel ini.
Catatan:
Opini diatas saya dedikasikan untuk guru-guru yang benar-benar komitmen tinggi dengan profesinya. Kalau Anda melihat hal sebaliknya mungkin yang Anda lihat adalah guru-guru ecek-ecek yang tidak tahu esensi menjadi seorang guru.


JADILAH GURU YANG PEDULI


Students don’t care how much you know until they know how much you care.
Siswa tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah guru tersebut juga peduli terhadap dirinya.( A nonymous).
Saya pernah menangani satu masalah siswa yang menurut saya sangat berat. Berbagai macam kasus di sekolah dari pelanggaran disiplin sekolah, personality, gangguan belajar dan banyak lagi yang lain,. Lebih parahnya lagi di rumah dia kurang mendapatkan perhatian dari kaluarganya serta pergaulannya tidak benar.
Setelah kurang lebih dua bulan saya dekat dengan siswa tersebut, ternyata banyak sekali penyebab kenapa anak tersebut begitu banyak masalah. Dan salah satu sumbernya berasal dari gurunya sendiri. ya,,,menurut penuturan siswa tersebut dia merasa bahwa tidak ada satupun guru yang mempedulikan dia. Ketika dia berusaha memperbaiki diri, maka yang terlontar dari mulut sang guru “kok tumben kamu masuk, kok tumben kamu baik, atau kamu itu gak akan pernah bisa berubah”. dan masih banyak kalimat-kalimat yang bernada negatif yang sering dilontarkan.Tidak ada guru yang mau mengerti, memahami dan peduli padanya.
Dengan keadaan yang seperti itu, ia berpikir bahwa yang paling peduli dengannya hanyalah teman-teman gengnya yang bisa menerima dia apa adanya. Siswa tersebut tidak pernah sadar bahwa teman-temannya sedang menanamkan virus-virus negatif yang siap menjerumuskannya ke hal-hal yang negatif.
Pernah saya bertanya kepadanya “kenapa kamu gak menolak ketika diajak hal-hal yang tidak benar? Dia mengatakan pada saya “Saya gak enek mas,,karena teman-teman sudah banyak berkorban untuk saya, ketika saya minggat dari rumah mereka menampung saya, ketika saya tidak punya uang untuk beli rokok mereka memberikannya. Saya bisa memahami apa yang ada di dalam pikiran siswa tersebut, ia merasa tidak enak dengan orang-orang yang menurut dia peduli dengannya.
Saya sempat berpikir keras bagaimana caranya siswa ini bisa berubah. Ini benar-benar tidak mudah karena kasus yang dihadapi siswa ini terlalu banyak. Akhirnya saya mencoba untuk menggali lebih dalam, saya mencoba peduli dengan dirinya, saya mendengarkan ceritanya tanpa menilai, dan saya pun memberikan waktu ketika dia ingin datang dan bertemu saya.
Hingga pada titik akhirnya, saya tahu bahwa siswa ini pada dasarnya adalah siswa yang hatinya sangat lembut. Hal ini terbukti ketika saya menyinggung tentang ibu kandungnya yang telah meninggal (berdasarkan informasi yang saya kumpulan dari awal anak ini tinggal dengan ayah dan ibu tirinya). Saat itulah saya melihat siswa ini menangis, ia seakan-akan merasa sangat bersalah. Saya tidak menghentikan tangisannya. Saya biarkan dia dalam keadaan yang mampu menyentuh jiwanya. Saat itulah saya tahu bahwa anak ini memang hanya membutuhkan oran yang peduli dengan dirinya.
Selang beberapa hari saya mendapatkan telepon dari dari teman saya dan kebetulan dia adalah guru siswa tersebut. Dia bertanya kepada saya “mas,,,, HN (nama inisial) kamu apakan kok dia mau masuk sekolah, padahal dia sudah dua minggu ini ia tidak masuk sekolah”? Saya menjawab “saya tidak melakukan apa-apa”. Kemudian teman saya tersebut bercerita “anak ini tidak mengumpulkan banyak tuga mas, bahkan nilainya pas-pasan, saya takutnya dia tidak naik kelas”. Kemudian saya menjawab “masalah masuk kelas atau tidak itu urusan pihak sekolah, Cuma saya hanya berharap nejengan mau memberikan kesempatan padanya. Anak ini baik, hanya saja dia banyak masalah yang dihadapi”.
Narasi di atas adalah sebuah kisah nyata dari seorang siswa yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, termasuk dari guru-gurunya yang ada di sekolah. Hal ini tentnya berlaku untuk semua siswa. Sebagai seorang guru, pintar saja tidak akan pernah cukup untuk membuat siswa terinspirasi dengan kita. yang lebih penting bagi seorang siswa adalah jika para guru peduli dengan diri mereka, peduli dengan kebutuhan mereka dan peduli pada masalah-masalah yang mereka hadapi.
Ini adalah PR berat, bagi kita para guru. Tapi saya yakin, jika di dalam diri kita ada rasa cinta dan empati dalam mengejar, maka hal-hal itu akan semakin mudah kita lakukan. Dan tentunya hal ini akan menecagah timbulnya kriminalitas anak sekolah. Semoga kejadian demi kejadian akhir-akhir ini bisa menjadikan kita sadar bahwa di tangan kita salah satu tanggung jawab besar harus kita tuntaskan. Mari kita cerdaskan anak-anak bangsa ini dengan menjadi guru yang peduli dengan mereka. Semakin kita memahami dan peduli dengan mereka maka disaat itulah kita akan menjadi role model yang lebih baik bagi mereka.


MENJADI GURU YANG HEBAT

Bagaiamana menjadi guru hebat? Seperti apakah sosok guru hebat? Mungkin sebagian dari para guru bertanya tentang hal itu, sayapun juga sering bertanya pada diri saya sendiri, apasih yang menjadi kriteria menjadi guru hebat.  Karena panasaran, sayapun mencoba mengumpulkan berbagai macam informasi dari buku, media cetak, dari siswa dan dari para guru itu sendiri.
Dari informasi yang saya kumpulkan saya dapat menyimpulkan untuk menjadi guru hebat ada dua orientasi yang harus di jadikan arahan. Pertama, orientasi pada peningkatan profesionalitas guru. Kedua, orientasi pada kualitas dan kemajuan peserta didik.
Kedua hal di atas harus di lakukan secara seimbang. Mungkin setiap hari kita selalu mengarahkan atau memberikan nasehat kepada murid-murid kita, tapi terkadang kita sendiri lupa menasehati diri sendiri. Kita juga selalu mengajarkan siswa supaya mendapatkan nilai baik dalam setiap mata pelajaran, kita juga mengajarkan supaya siswa rajin belajar dan menjadi siswa-siswi yang berprestasi. Tapi lagi-lagi kita juga sering lupa bahwa kita juga harus rajin belajar.
Dengan kata lain untuk menjadi guru hebat, seorang guru harus menjadi manusia pembelajar. Kenapa harus menjadi manusia pembelajar? Karena tidak ada guru yang sempurna, guru hanya manusia biasa, yang juga memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Tapi dengan menjadi manusia pembelajar guru akan senantiasa meningkatkan kualitas dirinya setiap saat. Banyak sumber yang bisa di jadikan pembelajaran tidak harus melalui seminar, pelatihan maupun pendidikan. Kita juga bisa belajar banyak dari lingkungan sekitar, dari masyarakat, dari para siswa, dari para ibu-ibu yang mengeluhkan anak-anaknya dan masih banyak lagi yang lain.
Guru yang hebat tidak akan pernah berhenti belajar, meskipun dia sudah dalam kehidupan yang paling mapan, dan gelar yang sangat professional. Dia tidak akan menempatkan dirinya sebagai orang hebat yang tahu banyak hal, tapi dia akan menempatkan dirinya sejajar dengan orang lain, bahwa semua masih dalam tahap belajar.
Guru yang hebat juga tidak hanya sekedar mengajar dan memberikan pelatihan, tetapi dia akan senantiasa memberikan pendampingan pada para siswa, memberikan contoh dan teladan langsung bagaimana menjalani kehidupan di sekolah maupun di masyarakat kelak. Inilah sedikit dari karakter seorang guru yang hebat.


TEKNIK MENGAJAR EFEKTIF

Mengajar adalah salah satu aktivitas yang paling fundamental bagi seorang guru . Mengajar bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Karena itu dibutuhkan teknik mengajar yang efektif demi tercapainya tujuan pembelajaran. Mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja, tapi bagaimana seorang guru atau mampu berinteraksi dan memotivasi siswa untuk bisa mencapai pengembangan diri yang optimal, satu hal lagi yang tidak kaah penting adalah bagaimana seorang guru mampu menyampaikan materi secara baik supaya lebih mudah dipahami oleh siswa atau mahasiswa.
Beberapa pekan kemarin saya mendapatkan keluhan dari beberapa teman dan adik-adik di sma, terkait dengan cara mengejar guru mereka yang tidak enak dan sangat membosankan.  Hal-hal seperti ini saya rasa bukan hal yang tabu lagi untuk diketahui, sudah saatnya kita para guru untuk introspeksi diri dan berbenah diri supaya mampu meningkatkan kemampuan mengajar secara baik dan menarik.
Di bawah ini ada beberapa teknik  mengajar yang bisa dilakukan oleh para guru saat mengajar di dalam kelas.
1.      BERSSIKAPLAH TENANG
Setiap guru harus memiliki ketenangan. Tenang di sini bukan berarti lambat tapi cermat dalam berpikir  dan lebih berhati-hati dalam bertindak dan memilih. Hal ini tidak boleh diabaikan karena ketenangan sangat berdampak pada penyampaian sikap, tutur  kata maupun tindakan seorang guru. Ketengan ini juga akan memberikan energi yang positif pada diri seorang guru dalam membangun suasana kelas menjadi lebih kondusif.
2.      PUSATKAN PERHATIAN
Seorang guru harus perhatian atau care dengan peserta didiknya. Perhatian di sini meliputi banyak hal seperti minat, motivasi, gaya belajar dan perbedaan intelegensi. Seorang guru harus menyadari bahwa minat dan motivasi setiap siswa pasti tidak sama, sehingga hal itu akan mempengaruhi keseriusan peserta didik dalam  mengikuti pembelajaran. Selain minat ada lagi faktor gaya belajar dan intelegensi, hal ini juga tidak boleh dikesampingkan, seorang guru tidak bisa menyamaratakan setiap peserta didik. Perbedaan gaya belajar dan intelegensi akan sangat mempengaruhi kemampuan penguasaan materi masing-masing peserta didik. Untuk mensiasati hal ini seorang guru harus selalu sabar dan senantiasa membimbing dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri, dengan begitu peserta didik akan merasa lebih di mengerti dan di pahami.
3.       BUAT SUASANA KELAS MENJADI RIANG DAN ANTUSIAS
Seorang guru harus membawakan materi pembelajaran dengan riang, penuh dengan semangat dan powerfull. Selain itu guru juga harus menunjukkan antusias yang tinggi dalam mengajar, antusias yang tinggi mncerminkan sebuah kepedulian bahwa seorang guru sangat senang dalam mengejar dan memberikan wawasan kepada peserta didik, bukan karena tanggung jawab sebagai seorang guru. Satu hal lagi yang tidak kalah penting yaitu memberikan kegembiraan kepada peserat didik, jangan membuat peserta didik suntuk dan tidak nyaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, untuk itu guru harus kooperatif dengan semua siswa yang ada.
4.      KUASAILAH MATERI DAN CARA MENYAMPAIKANNYA
Tidak bisa disangkal lagi bahwa seorang guru harus menguasai materi pembelajaran. Penguasaan materi ini bukan hanya pada kemampuan guru dalam memahami dan mengerti materi saja, tapi lebih dari itu seorang guru harus mampu menyampaikan materi pembelajaran secara baik dan benar. Untuk bisa menguasai materi dengan baik dan benar, sebenarnya buka persoalan yang sulit, justru yang lebih sulit adalah bagaimana menyampaikan materi supaya mudah dipahami oleh peserta didik. Jadi kemampuan pengusaan materi harus diimbangi dengan penguasaan penyampaian materi yang baik. Dengan begitu peserta didik akan lebih mudah menyerap materi yang disampaikan.
5.      HARUS KREATIF
Guru yang kreatif adalah guru yang senantiasa berani melakukan sebuah terobosan baru untuk membuat suasana kelas lebih hidup. Setiap saat seorang guru harus menggali ide-ide cemerlang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ide-ide ini akan muncul jika seorang guru terbiasa dengan kegiatan-kegiatan positif seperti membaca buku, menulis, melakukan penelitian, seminar dan pelatihan. Jika seroang guru tidak terbiasa melakukan hal-hal positif seperti yang di contohkan maka bisa saya pastikan seorang guru tidak akan pernah bisa menjadi kreatif
6.      HARUS TAMPIL PERCAYA DIRI
Confident atau percaya diri mutlak dimiliki oleh seorang guru dimanapun dan kapanpun dia berada. Guru harus yakin dengan kemampuan dirinya karena hal itu akan mempengaruhi pola pikir peserta didik terhadap dirinya. Terus belajar dan mau memperbaiki diri adalah hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri seorang guru dalam mengajar.
7.      MEMBERIKAN MOTIVASI
Memotivasi adalah memberikan dorongan mental kepada orang lain untuk melakukan suatu tindakan yang positif guna peningkatan kualitas diri yang lebih baik. Jadi dalam setiap proses pembelajaran seorang guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada peserta didik supaya mereka bisa memahami dan menggali terus potensi yang mereka miliki untuk meraih tujuan hidup yang mereka inginkan. Namun satu hal yang perlu diingat sebelum memberikan motivasi seorang guru harus mampu memotivasi dirinya terlebih dahulu, karena tidak mungkin seseorang guru bisa memberikan motivasi secara benar, jika dirinya sendiri tidak memiliki motivasi dan semangat untuk lebih baik. Supaya seorang guru bisa menjadi motivator yang baik maka guru harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Artinya bukan hanya sekedar bicara tapi bisa memberikan contoh.
Beberapa teknik di atas jika dilakukan secara konsisten maka kualiatas  guru Indonesia akan semakain baik dan professional. Jika semua guru kualitasnya baik maka membangun bangsa tidak lagi sulit dan apa yang menjadi tujuan pendidikan nasional akan mudaha direalisasikan.



MENJADI GURU KREATIF


Kenapa guru harus kreatif?

Kreatif adalah suatu kemampuan yang di miliki seseorang (atau kelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru atau unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya (Agus S. Madjadikara, 2005). Jadi guru kreatif adalah guru yang mampu menciptakan sesuatu yang unik dan beda untuk kemajuan diri dan peserta didik-Nya.
Dari keterangan di atas jelas bahwa guru kreatif sangat di perlukan untuk mengantarkan peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik. Kalau kita mau melihat kenyataan, saat ini siswa-siswa yang ada di sekolah sudah mulai jenuh dengan cara mengajar guru yang konvensional, mereka membutuhkan guru yang lebih energik dan kreatif yang mampu membuat suasana kelas lebih menyenangkan.
Suatu kenyataan juga bahwa saat ini masih banyak guru-guru yang belum mampu menggunakan peralatan teknologi dengan baik, seperti penggunaan komputer, leptop, maupun pemanfaatan internet, bahkan ada juga yang tidak bisa mengirim email. Tentunya hal ini tidak bisa kita biarkan, kenapa? Karena di luar sana para peserta didik sudah lebih pandai menggunakan teknologi, bahkan ada yang sudah bisa membuat sebuah karya yang menakjubkan. Kalau peserta didik kita sudah bisa seperti itu apakah kita sebagai guru, akan tetap begini-begini saja.
Tentu masih banyak hal yang menjadi alasan kenapa guru harus kreatif, tapi satu yang perlu kita ingat bahwa guru kreatif akan lebih mampu membawa peserta didik lebih maju ketimbang guru yang biasa-biasa saja.

Ciri-ciri guru kreatif

Untuk mengetahui kreatif dan tidaknya seorang guru. Di bawah ini akan di jelaskan beberapa ciri-ciri guru kreatif
1.      Mampu menciptakan ide baru
Kreatif identik dengan sebuah penemuan ide baru, jadi guru kreatif adalah guru yang bisa menemukan sebuah ide yang tepat pada saat yang di butuhkan. Biasanya ide itu muncul dengan sendirinya tanpa harus banyak di pikirkan dulu sebelumnya. Ide-ide itu sering datang dengan spontan sehingga kadang penerapannya pun spontan. Ide-ide baru itu muncul bisa di mana saja, bisa saat mengajar, atau pun saat di kantor.
2.      Sering tampil beda
Guru yang kreatif akan kelihatan tampil beda, di bandingkan dengan guru-guru yang lain. Mereka cenderung punya ciri khas tersendiri karena memang merek penuh dengan sesuatu yang baru, yang terkadang tidak pernah di pikirkan oleh guru-guru yang lain. Biasanya juga mereka lebih di sukai para siswa.
3.      Fleksibel
Guru yang kreatif adalah fleksibel , tidak kaku tapi tetap punya prinsip. Mereka memiliki kemampuan memahami para siswa dengan lebih baik, memahami karakter siswa, memahami gaya belajar siswa dan tentunya memahami apa yang di harapkan oleh siswa. Tapi mereka tidak lembek, mereka tetap tegas dalam  mengambil keputusan dan menjalankannya.
4.      Mudah bergaul
Guru yang kreatif adalah guru yang mudah bergaul dengan para siswa. hal ini harus ditunjukkan dengan sikap professional guru saat berada di kelas dan pada saat di rumah atau di luar kelas. Guru tidak boleh terlalu jaga image, karena hal ini akan membuat siswa enggan mendekati kita. Bersikaplah biasa-biasa saja, tidak terlalu jaga image dan tidak terlalu bebas. Sebisa mungkin tempatkanlah siswa di hati kita sebagai teman dan sahabat dengan begitu, siswa akan merasa bahwa kita itu lebih bersahabat.
5.      Menyenangkan
Siapapun orang pasti suka dengan orang yang menyenangkan, termasuk siswa pasti akan lebih suka dengan guru yang menyenangkan dari pada guru yang menyeramkan. Ciri ini selalu di tunjukkan dengan sikap dan selara humor yang di miliki oleh seorang guru. Guru kreatif adalah guru yang menyenangkan dan memiliki selera humor yang baik. Biasanya juga mereka menggunakan humornya secara proposi tidak berlebihan dan tidak kurang. Pembelajaran yang terlalu tegang juga tidak akan menyenangkan, tapi terlalu banyak humornya juga tidak akan efektif.
6.      Suka melakukan eksperimen
Guru kreatif pasti suka melakukan ekspreimen atau uji coba. Entah itu uji coba metode pembelajaran atau uji coba hal yang lain. Intinya uji coba ini  dilakukan untuk meningkatkan kemampuannya menjadi seorang guru. Dia tidak akan pernah jenuh untuk mencoba sesuau yang baru, yang belum pernah di lakukan, kalau berhasil akan di teruskan kalau tidak akan di evaluasi, dan di jadikan bahan pembelajaran untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
7.      Cekatan
Guru kreatif bekerja dengan cekatan agar dapat menangani berbagai masalah dengan cepat dan baik. Ia tidak suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Setiap masalah yang di hadapi akan di selesaikan secepatnya dengan baik. Guru cekatan biasanya juga ringan tangan, Ia akan membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan.

No comments:

Post a Comment